A.
Organisasi Pembentuk
Standar Akuntansi
Standar akuntansi
mencakup konvensi, peraturan, dan prosedur yang telah disusun, dan disahkan
oleh sebuah lembaga resmi (badan pembentuk standar) pada saat tertentu. Standar
akuntansi merupakan masalah yang penting dalam dunia profesi akuntansi,
termasuk bagi para pemakai laporan keuangan. Karena itu, mekanisme pembentukan
standar akuntansi haruslah diatur sedemikian rupa sehingga dapat memberikan
kepuasan bagi semua pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan.
Standar akuntansi ini akan secara terus-menerus berubah dan berkembang seiring
dengan perkembangan zaman, dunia usaha, dan kemajuan teknologi.
1. Amerika Serikat
Ada empat organisasi
yang memiliki pengaruh besar dalam pengembangan standar akuntansi keuangan di Amerika Serikat, yaitu
a. Securities and
Exchange Commission (SEC)
SEC dibentuk pertama kalinya pada tahun
1934, dimana peran utamanya adalah untuk mengatur penerbitan dan transaksi
perdagangan sekuritas oleh emiten kepada khalayak ramai (publik). SEC juga
mewajibkan perusahaan public agar laporan keuangan eksternalnya diaudit oleh
akuntan independen.
SEC sangat fokus terhadap pelaporan
keuangan perusahaan publik dan pengembangan standar akuntansi. SEC juga secara
seksama memonitor proses pembentukan standar akuntansi di Amerika. SEC membantu
mengembangkan dan menstandarisasi informasi keuangan yang disajikan kepada para
pemegang saham. SEC memiliki mandat untuk menetapkan prinsip-prinsip akuntansi
b. American Institute of
Certified Public Accountans (AICPA)
AICPA adalah sebuah organisasi profesi
akuntan public di Amerika. Organisasi ini didirikan pada tahun 1887 dan
menerbitkan jurnal bulanan dengan nama Journal
of Accountancy. AICPA memiliki peran penting dalam pengembangan dan
pembentukan standar akuntansi, termasuk penyiapan (penyelenggaraan) ujian
sertifikasi dan pendidikan berkelanjutan bagi para akuntan publik.
Atas desakan SEC, pada tahun 1939 AICPA
membentuk Committee on Accounting
Procedure (CAP). CAP yang beranggotakan akntan praktisi, menerbitkan 51
Accounting Research Bulletins yang
menangani berbagai masalah akuntansi sepanjang tahun 1939 sampai dengan tahun
1959. Namun, pendekatan masalah per masalah ini gagal memberikan kerangka
prinsip akuntasni yang terstruktur sebagaimana yang dibutuhkan dan yang
diinginkan. Untuk itu, pada tahun 1959 AICPA mendirikan Accounting Principles
Boards (APB).
Tugas utama dari APB adalah mengajukan
rekomendasi secara tertulis mengenai prinsip akuntansi, menentukan praktik
akuntansi yang tepat, dan mempersempit celah perbedaan-perbedaan yang ada serta
ketidakkonsistennan yang terjadi dalam praktik akuntansi saat itu. Seiring
berjalannya waktu, APB dianggap kurang produktif dan gagal bertindak cepat
dalam menangani kasus-kasus penyimpangan akuntansi yang terjadi pada saat itu.
Pada tahun 1971, ketua profesi akuntansi di Amerika, dalam upaya mencegah
intervensi lebih lanjut dari pemerintah, membentuk Study Group on Establishment of Accounting Principles. Komite ini
diketuai oleh Francis Wheat, dan secara luas dikenal dengan nama Wheat
Committee. Komite ini bertugas untuk mengkaji ulang struktur organisasi dan
operasi APB serta menentukan perubahan apa yang diperlukan untuk memperoleh
hasil yang lebih baik dalam penyelesaian masalah akuntansi. Hasil studi ini
juga pada akhirnya mengakibatkan dibubarkannya APB. Wheat Committee lalu merekomendasikan pembentukan FAF (Financial Accounting Foundation), FASB
dan FASAC (Financial Accounting Standasds
Advisory Council),di samping itu juga merekomendasikan agar standar yang
ditetapkan adalah standar yang mudah digunakan atau dengan kata lain memiliki
kepraktisan di dalam penerapannya.
Ketika APB dibubarkan dan digantikan
oleh FASB, AICPA membentuk Accounting
Standars Executive Committee (AcSEC) sebagai komite yang berwenang
berbicara atas nama AICPA di bidang akuntansi dan pelaporan keuangan. Berbagai
ketetapan yang dihasilkan oleh komite ini adalah Pedoman Audit dan Akuntansi
Industri, Statement of Position
(SOP), dan Buletin Praktik. Pedoman Audit dan Akuntansi Industri
mengikhtisarkan praktik-praktik akuntansi dari industri tertentu dan
menyediakan pedoman (arahan) khusus menyangkut masalah-masalah yang tidak
ditangani FASB seperti akuntansi untuk kasino, maskapai penerbangan dan banyak
lainnya. Statement of Position (SOP)
menyediakan pedoman atas topik-topik pelaporan keuangan sampai FASB menetapkan
standar untuk topik-topik tersebut. SOP bisa memperbaharui, merevisi, atau
mengklarifikasi pedoman-pedoman audit dan akuntansi, atau bahkan menyediakan
pedoman independen. Sedangkan Buletin Praktik berisi pandangan AcSEC menyangkut
masalah pelaporan keuangan yang lebih sempit, yang tidak menyangkut masalah
pelaporan keuangan yang lebih sempit, yang tidak ditangani oleh FASB.
Akhir-akhir ini, peran AICPA dalam
penetapan standar akuntansi telah dikurangi. FASB dan AICPA telah sepakat bahwa
AICPA dan AcSEC tidak lagi mengeluarkan pedoman akuntansi untuk perusahaan
public. Namun demikian, AICPA tetap merupakan pemimpin dalam pengembangan
standar audit melalui Auditing Standards
Board.
c. Financial Accounting
Standards Boards (FASB)
FASB merupakan organisasi sektor swasta
yang bertanggung jawab dalam pembentukan standar akuntansi di Amerika saat ini.
FASB didirikan pada tahun 1973, menggantikan APB. Anggota FASB berasal dari
berbagai latar belakang (audit, akuntansi korporasi, jasa keuangan, dan
akademisi). Penunjukan anggota FASB yang baru, dilakukan oleh Financial
Accounting Foundation (FAF). FAF adalah sebuah badan independen, sama seperti
FASB, yang dibentuk dengan wakil dari profesi akuntansi, komunitas bisnis,
pemerintah, dan akademisi.
Fungsi utama dari FASB adalah
mempelajari masalah akuntansi terkini dan menetapkan standar akuntansi. Standar
ini dipublikasikan sebagai Statement of
Financial Accounting Standards (SFAS). FASB juga menerbitkan Statement of Financial Accounting Concepts
(SFAC) yang memberikan kerangka kerja konseptual yang memungkinkan untuk
dikembangkannya standar akuntansi khusus. SFAC diterbitkan pada tahun 1978
sebagai konsep fundamental yang akan digunakan FASB dalam mengembangkan standar
akuntansi dan pelaporan keuangan di masa depan. Tidak seperti SFAS, SFAC bukan
merupakan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Standar akuntansi keuangan yang diterbitkan
oleh FASB dipandang sebagai prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Dalam menetapkan standar akuntansi
keuangan, FASB harus tanggap terhadap kebutuhan dari seluruh komunitas dan
menetapkannya secara transparan di depan publik. Hal ini dilakukan dengan
memberikan kesempatan yang seluas-luasnya secara adil (tanpa memihak) kepada
semua komunitas terkait untuk mengungkapkan pendapat mereka sebelum standar
yang baru diterbitkan dan diberlakukan.
d. Governmental
Accounting Standards Board (GASB)
GASB dibentuk pada
tahun 1984 oleh FAF dengan tugas menetapkan standar akuntansi keuangan
pemerintah. Sturuktur organisasi GASB serupa dengan struktur FASB. GASB
memeiliki dewan penasehat yang bernama Governmental
Accounting Standards Advisory Council (GASAC).
Standar ini dinamakan sebagai
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (Generally Accepted Accounting Principles). Standar ini diperlukan
sebagai patokan (pedoman) dalam penyusunan laporan keuangan yang baku. Dengan
adanya standar ini, pihak manajemen selaku pengelola dana dan aktivitas
perusahaan dapat mencatat, mengikhtisarkan, dan melaporkan seluruh hasil kegiatan
operasional maupun financial perusahaan secara baku (yang secara standar
diterima umum) dan transparan.
GAAP
bersumber dari beberapa ketetapan-ketetapan yang dikeluarkan oleh berbagai
organisasi pembentuk standar akuntansi di Amerika (FASB, EITF, AICPA dan SEC).
ketetapan-ketetapan yang dikeluarkan oleh masing-masing organisasi tersebut
memiliki tingkat kewenangan (otoritas) yang berbeda. Hierarki GAAP yang
diterbitkan oleh FASB menentukan sumber prinsip akuntansi dan kerangka kerja
pemilihan prinsip yang akan digunakan dalam penyusunan laporan keuangan.
2.
Inggris
Pada negara Inggris, profesi akuntan independen mempunyai pengendalian yang
luas atas standar-standar akuntansi dan berlaku prinsip full disclosure &
transparency sebagai kebutuhan sentral dari pelaporan keuangan.
Sebagian besar apa yang terjadi dalam akuntansi di Inggris dimandatkan oleh
hukum. Ada dua sumber utama standar akuntansi keuangan di Inggris, yaitu hukum
perusahaan dan badan profesi akuntansi. Badan-badan akuntansi utama di UK antara
lain:
1) The Institute of Chartered Accountants in England & Wales
2) The Institute of Chartered Accountants of Ireland
3) The Institute of Chartered Accountants of Scotlands
4) The Association of Certified Chartered Accountants (ACCA)
5) The Institute of COST & Management Accountants
6) The Chartered Institute of Public Finance & Accountancy
Konsep dan praktek akuntansi di Inggris telah mempengaruhi akuntansi secara
global, terutama terhadap negara-negara bekas jajahan Inggris, misalnya
akuntansi di Australia, Canada serta Negara persemakmuran lainnya seperti
Kenya, India, Hongkong, Selandia Baru, Singapura, dan Afrika Selatan. Memang
tidak mutlak persis sama, tetapi cukup banyak pengaruhnya terhadap sistem
akuntansi di negara bersangkutan.
3.
Kawasan Eropa
Badan pembuat standar akuntansi di untuk kawasan Eropa ialah IASB
(International Accounting Standard Board). Standar yang dibuat oleh IASB, saat
itu (sebelum tahun 1990) belum diminati oleh dunia. Hal ini karena perkembangan
ekonomi Amerika masih dijadikan sebagai patokan perkembangan bisnis dunia.
Produknya adalah IAS yang kemudian bermetamorfosis menjadi IFRS (International
Financial Reporting Standard).
4.
Jepang
Negara Jepang bergantung pada
pinjaman bank. Penyusunan standar akuntansi di Jepang terutama merupakan fungsi
pemerintah dengan sejumlah input pendukung dari JIPCA (Japanese Institute of
Certified Public Accountants). Pemerintah pusat mengendalikan dengan ketat
semua hal yang terjadi dalam akuntansi di Jepang. Jalur utama penyusunan
standar akuntansi di Jepang di kelola oleh Mentri Keuangan melalui sebuah badan
penasehat yang bernama Business Accounting Deliberation Council.
5.
Jerman
Badan yang melakukan pekerjaan
teknis dan mengeluarkan standar akuntansi yaitu GASB (German Accounting
Standards Board). GASB dibentuk untuk mengembangkan suatu standar Jerman yang
sesuai dengan standar akuntansi internasional. GASB telah mengeluarkan GAS
(German Accounting Standards) atau Standar Akuntansi Jerman untuk permasalahan
seperti laporan arus kas, pelaporan segmen, pajak tangguhan, dan translasi mata
uang asing. Namun pada tahun 2003, GASB menerapkan strategi baru dan
menyelaraskan program kerjanya dengan usaha IASB untuk mencapai konverjensi
standar akuntansi secara global. Perubahan ini mengakui ketentuan Unit Eropa
atas IFRS bagi perusahaan emiten pada tahun 2005.
6.
Perancis
Dasar utama aturan akuntansi adalah Hukum Akuntansi 1983 dan Dekrit
akuntansi 1983 yang memuat Plan Compatible General wajib digunakan oleh seluruh
perusahaan. Setiap perusahaan harus memiliki manual akuntansi. Ciri khusus
akuntansi di Perancis adalah terdapatnya dikotomi antara laporan keuangan
perusahaan secara tersendiri dengan laporan kelompok yang dikonsolidasikan.
Hukum Perancis memperbolehkan perusahaan Perancis untuk mengikuti Standar
Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting
Standards-IFRS). Alasannya, banyak perusahaan multinasional dari Perancis yang
mencatat sahamnya di luar negeri.
Lima organisasi utama
yang terlibat dalam proses penetapan standard di Perancis:
a. Counseil National
de la Comptabilite atau CNC (Badan Akuntansi Nasional)
b. Comite de la
Reglementation Comptable atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi)
c. Autorite des
Marches Financiers atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
d. Ordre des
Experts-Comptables atau OEC (Ikatan Akuntan Publik)
e. Compagnie Nationale
des Commisaires aux Comptes atau CNCC (Ikatan Auditor Kepatuhan Nasional)
7.
Malaysia
Seperti Indonesia, sistem resmi Malaysia berasal dari Inggris. Seperti yang
sudah diperkirakan, sistem akuntansi ini juga membidik untuk bertemu dengan
informasi yang diperlukan oleh investor. The Malaysian Institute of Accounting
(MIA) telah didirikan dibawah pengawasan regular perkumpulan profesi akuntan di
Malaysia. Tapi, Malaysia merestrukturisasi sistem akuntansinya pada tahun 1997
dengan Financial Reporting Act, yang dibuat oleh Fiancial Reporting Foundation
(FRF)/ Badan pelaporan keuangan dan Malaysian Accounting Standart Board (MASB).
FRF mengawasi pekerjaan MASB tetapi tidak terlibat dalam proses standarnya.
MASB adalah badan independen yang di ciptakan untuk mengembangkan dan
mengajukan standar akuntansi di Malaysia.
8.
Rusia
Meskipun situasi ekonomi di Rusia telah meningkat, negara ini berbeda
dengan negara transisi lainnya. Pertama, saham perusahaan baru masih kecil
dibandingkan dengan yang lain. Yang kedua, banyaknya unit prodeksi bergaya
soviet lama yang mesih berfungsi meskipun dalam keadaan merugi. Kemampuan
negara ini untuk tumbuh berasal dari Sumber Daya Alamnya, contohnya minyak dan
gas, lebih jauh mereka mendominasi dengan monopoli lamanya yang tidak berubah.
Dalam Federasi Rusia, pemerintah
mempunyai kontrol tunggal atas akuntansinya. Sebagai hasil dari latar belakang
negara sosialis. Standar akuntansi Rusia diformulasikan untuk melacak input dan
output. Karena itulah standar mencerminkan sedikit tentang nilai dan laba.
Perusahaan di Rusia lebih condong merubah laba untuk menghindari pajak dan
merubah pendapatan agar terlihat lebih menguntungkan bagi investor.
Umumnya menteri keuangan Rusia membuat ketetapan akuntansi. tetapi, CBRF
yang bertanggung jawab untuk membuat standar akuntansi dan audit untuk bank dan
institusi kredit. Sebagai tambahan CBRF memonitor mereka dan meneapkan
persyaratan modal minimum.
Pada tahun 2002 perdana menteri
Rusia mengumumkan bahwa perusahaan Rusia dan bank harus membuat laporan
keuangan yang sesuai dengan IFRS pada aawal tahun 2004. lebih spesifik lagi
semua pernyataan konsolidasi oleh perusahaan dan bank harus disiapkan dengan
IFRS. Laporan keuangan bank individual juga harus disiapkan dengan IFRS tetapi
untuk perusahaan individual harus lanjut menggunakan GAAP Rusia.
9.
India
Pada tahun 50-an, lebih dari 50% penduduk India berada dalam kemelaratan.
Walau bagaimanapun India telah meningkatakan taraf ekonomi secara signifikan
dalam dekade terakhir ini. Tidak hanya tingkat kemiskinan yang telah berkurang,
tetapi pertumbuhan ekonomi telah meningkat dan berbagai macam indikator sosial
telah meningkat seperti Harapan hidup dan melek huruf.
Karena yang diterapkan di India berasal dari inggris, standar akuntansinya
memusatkan pada kebutuhan informasi daripara investor. Pada tahun 1949, ICAI
(Institute of Chartered Accountants in India) dibentuk sebagai organisasi
nasional dari akuntan yang telah terdaftar di India. Kemudian ASB (Accounting
Standard Board) didirikan untuk merumuskan standard akuntansi untuk membantu
dewan ICAI dalam menciptakan dan merubah standar akuntansi di India. ICAI
adalah anggota penuh dari IFAC (International Federation of Accountants) dan
diharapkan untuk memajukan IFRS (International Financial Reporting Standards)
dalam mencapai harmonisasi internasional. Seperti contohnya, ASB memberikan
pertimbangan terhadap IAS (International Accounting Standards) dan IFRS yang
diterbitkan oleh IASB (international Accounting Standard Board) dan mencoba
untuk mengimplementasikannya dalam standar mereka sampai batas yang memungkinkan,
mengingat keadaan di sekitar India.
10. Indonesia
Berdasarkan seajarah, sistem akuntansi Indonesia didasari oleh sistem
akuntansi Belanda sebagai hasil dari pengaruh Belanda di negeri ini. Tetapi,
ikatan antara kedua negara rusak pada pertengahan tahun 1900. Indonesia berubah
mengikuti praktik akuntansi AS. IAI didirikan pada tahun 1959 untuk membimbing
akuntan Indonesia. Pada tahun 1970 IAI membuat kode dan diadopsi oleh prinsip
dan dasar akuntansi berdasarkan GAAP Aspada waktu itu. Sistem akuntansi Indonesia
berfokus kepada informasi yang dibutuhkan oleh investor diatas permintaan
pemerintah. Pada tahun 1974, IAI membuat komite standar akuntansi keuangan
untuk membuat standar keuangan.
Indonesia telah membuat
perkembangan ekonomi yang bagus pada dekade yang lalu. Tetapi krisis fiansial
asia membuat negara ini menuju ke arah kemiskinan. Sejak krisis, Indonesia
telah melakukan beberapa perubahan sosial dan politik. Yang menghasilkan
perubahan substansial dan merubah drajat kemakmuran sperti sebelum krisis.
Pada tahun 1994, komite standar akuntansi keangan direkonstruksi sebagai
aturan standar akuntansi yang lebih independen atas IAI, sekarang DSAK bekerja
untuk mengharmonisasi standar akuntansi indonesia dengan IFRS.
B.
Organisasi Pembentuk
Audit Internasional
Enam organisasi telah menjadi pemain utama dalam
penentuan standar akuntansi internasional dan dalam mempromosikan harmonisasi
akuntansi internasional :
1. Badan Standar
Akuntansi Internasional (IASB)
Tujuan IASB adalah :
1. Untuk mengembangkan
dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang berkualitas
tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan informasi yang
berkualitas tinggi, transparan, dan dapat dibandingkan dalam laporan keuangan.
2. Untuk mendorong
penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat.
3. Untuk membawa
konvergensi standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi Internasional dan
Pelaporan Keuangan Internasional kea rah solusi berkualitas tinggi.
Struktur IASB yang Baru
1. Badan wali
2. Dewan IASB
3. Dewan penasihat
standar
4. Komite interpretasi
pelaporan keuangan internasional (IFRIC)
2. Uni Eropa (Europen
Union-EU)
Salah satu tujuan EU adalah untuk mencapai integrasi
pasar keuangan eropa. Untuk tujuan ini, EC telah memperkenalkan direktif dan
mengambil langkah inisiatif yang sangat besar untuk mencapai pasar tunggal bagi
:
1. Perubahan modal dalam
tingkat EU
2. Membuat kerangka dasar
hukum umum untuk pasar surat berharga dan derivatif yang terintegrasi
3. Mencapai satu set
standar akuntansi tunggal untuk perusahaan-perusahaan yang sahamnya tercatat.
3. Organisasi
Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal
(International Organization of Securities Commissions-IOSCO) beranggotakan
sejumlah badan regulator pasar modal yang ada di lebih dari 100 negara. Menurut
bagian pembukaan anggaran IOSCO: Otoritas pasar modal memutuskan untuk bekerja
bersama-sama dalam memastikan pengaturan pasar yang lebih baik, baik pada
tingkat domestic maupun internasional, untuk mempertahankan pasar yang adil,
efisien dan sehat:
·
Saling menukarkan informasi berdasarkan pengalaman
masing-masing untuk mendorong perkembangan pasar domestic.
·
Menyatukan upaya-upaya untuk membuat standard an
penhawasan efektif terhadap transaksi surat berharga internasional.
·
Memberikan bantuan secara bersama-sama untuk
memastikan integritas pasar melalui penerapan standar yang ketat dan penegakkan
yang efektif terhadap pelanggaran.
IOSCO telah bekerja secara ekstensif dalam
pengungkapan internasional dan standar akuntansi memfasilitasi kemampuan
perusahaan memperoleh modal secara efisien melalui pasar global surat berharga.
Tujuan utamanya adalah untuk memfasilitasi proses yang dapat digunakan para
penerbit saham kelas dunia untuk memperoleh modal dengan cara yang paling efektif
dan efisien pada seluruh pasar modal yang terdapat permintaan investor. Komite
ini bekerja sama dengan IASB, antara lain dengan memberikan masukan terhadap
proyek-proyek IASB.
4. FEDERASI INTERNASIONAL
AKUNTAN (IFAC)
IFAC merupakan organisasi tingkat dunia yang memiliki
159 organisasi anggota di 118 negara, yang mewakili lebih dari 2,5 juta orang
akuntan. Didirikan tahun 1977, dimana misinya adalah untuk mendukung
perkembangan profesi akuntansi dengan harmonisasi standar sehingga akuntan
dapat memberikan jasa berkualitas tinggi secara konsisten demi kepentingan
umum.
Majelis IFAC, yang bertemu setiap 2.5 tahun, memiliki
seorang perwakilan dari setiap organisasi anggota IFAC. Majelis ini memiliki
suatu dewan, yang terdiri dari para individu yang berasal dari 18 negara yang
dipilih untuk masa 2.5 tahun. Dewan ini, yang bertemu 2 kali setiap tahunnya,
menetapkan kebijakan IFAC dan mengawasi operasinya. Administrasi harian
dilakukan oleh Sekretariat IFAC yang berlokasi di New York, yang memiliki staf
professional akuntansi dari seluruh dunia.
5. Kelompok Kerja Antar
Pemerintah Perserikatan Bangsa-Bangsa Untuk Pakar Dalam Standar Internasional
Akuntansi Dan Pelaporan (International
Standars Of Accounting And Reporting – ISAR)
ISAR dibentuk pada tahun 1982 dan merupakan
satu-satunya kelompok kerja antar pemerintah yang membahas akuntansi dan audit
pada tingkat perusahaan. Mandat khususnya adalah untuk mendorong harmonisasi
standar akuntansi nasional bagi perusahaan. ISAR mewujudkan mandat tersebut
melalui pembahasan dan pengesahan praktik terbaik, termasuk yang
direkomendasikan oleh IASB. ISAR merupakan pendukung awal atas pelaporan
lingkungan hidup dan sejumlah inisiatif terbaru berpusat pada tata kelola
perusahaan dan akuntansi untuk perusahaan berukuran kecil dan menengah.
6. Kelompok Kerja Dalam Standar Akuntansi Organisasi
Kerja Sama Dan Pembangunan Ekonomi (Organisation For Economic
Co-Operation And Development - OECD)
OECD merupakan organisasi internasional Negara-negara
industry maju yang berorientasi ekonomi pasar. Dengan keanggotaan yang terdiri
dari Negara-negara industry maju yang lebih besar, OECD sering menjadi lawan
yang tangguh terhadap badan-badan lain (seperti PBB atau Konfederasi
Internasional Persatuan Perdagangan Bebas) yang memiliki kecenderungan untuk
melakukan tindakan yang bertentangan dengan kepentingan anggota-anggotanya.
Sumber :
0 comments:
Post a Comment