Pages

image

My Life My Journey

Everybody wants happiness nobody wants pain, but you can't have a rainbow without a little rain

-siti filza atika-

Sunday, January 19, 2014

Jika Aku Menjadi Seorang Auditor

Saya mempunyai cita-cita untuk menjadi seorang auditor. Kenapa? Karna saya rasa saat ini auditor sangat dibutuhkan. Apalagi akhir-akhir ini banyak kasus-kasus di pemerintahan dan perusahaan-perusahaan swasta yang berhubungan dengan laporan – laporan keuangan, seperti manipulasi data, penggelapan uang negara, dan kecurangan-kecurangan lainnya. Dan auditor yang independen, jujur, profesional, dan sesuai dengan kode etik sangat di butuhkan untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Karna hal itulah saya ingin menjadi auditor.
Selain itu, saya juga ingin menjadi auditor untuk perusahaan yang dikelola oleh keluarga saya. Agar diperusahaan tersebut tidak terjadi kecurangan-kecurangan, dan laporan-laporan yang ada sesuai dengan metode-metode akuntansi yang berlaku. Saya tau untuk menjadi auditor tidaklah mudah, saya harus benar-benar memahami ilmu akuntansi. Harus teliti dalam menilai laporan-laporan keuangan, agar kesalahan-kesalahan dapat ditemukan. Dan saya dapat menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Kasus Etika Profesi Akuntansi : Waste Management, Inc

Waste management , Inc (WMI) didirikan oleh dua sepupu Dean Buntrock dan Wayne Huizenga. Perusahaan bergerak dalam industri pembuangan limbah di AS. Waste menjadi perusahaan manajemen limbah terbesar di AS. Sayangnya pertumbuhan sebenarnya didukung oleh “kebijakan akuntansi yang agresif” dan ketika profitabiltas dan pertumbuhan riil melambat pada awal periode 1990-an, Dean Buntrock dan rekan-rekannya mulai memanipulasi laporan keuangan perusahaan untuk menjaga tampilan kesuksesan perusahaan. Akhirnya, kurangnya pertumbuhan riil terungkap, manajemen tela berubah dan penyelidikan dimulai. Pada bulan februari 1998, WMI mengumumkan penyajian kembali laba yang dilaporkan dalam periode 1992-1996, mengakui bahwa keuntungan telah digelembungkan sebesar $3,54 miliar sebelum pajak. Dampaknya harga saham WMI tidak menguntungkan dan pertumbuhan saham mulai rusak.
SEC menyelidiki dan memasukan tuntutan atas kecurangan besar-besaran terhadap mantan pejabat WMI, Arthur Andersen sebagai auditor, dan beberapa mitra Arthur Andersen. Arthur Andersen dikenakan denda sebesar $7 juta, sedangkan mitra-mitranya dikenakan denda dan dilarang berpraktik lagi oleh SEC. untuk membayar tuntutan atas class action dari para pemegang saham, WMI membayar denda sebesar $677 juta ,dan Arthur Andersen membayar denda $95 juta.

Kasus Etika Profesi Akuntansi : Mengundurkan Diri atau Melayani ?

Dari kasus etika tersebut, dapat diketahui kronologi permasalahannya sebagai berikut :
1.  Perusahaan sedang mengalami penurunan profitabilitas. Profitabilitas atau kemampuan memperoleh laba adalah suatu dalam presentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba pada tingkat yang dapat diterima.
2.    Usulan untuk pihak manajemen agar melakukan upaya tagihan beberapa kredit yang macet dan menyesuaikan beberapa kebijakan akuntansi agar membuatnya tidak terlalu konservatif.
3.    Bent Hunt adalah seorang Auditor untuk Prairienland Bank yang khawatir atas opini  yang diberikan atas laporan keuangannya.
4. Bent Hunt melakukan konsolidasi dengan pihak manajemen untuk membahas  permasalahannya.
5.   Pihak manajemen menolak usulan tersebut dan mereka membuat kebijakan untuk  bekerja sama dengan sebuah perusahaan dalam hal mengasuransikan setiap permasalahan bank.