Twitter
hanyalah salah satu aplikasi social media yang sedang ngehit di indonesia saat
ini. Karakter pemakai twitter di negeri ini yang suka ngumpul bareng dan
berbincang menjadikannya twitter bukan sekedar network information. Namun juga
sebagai sarana ngerumpi, tempat kencan dan tempat “nyampah”. Sehingga banyak
bermunculan kerumunan yang ditandai dengan tagar (tanda pagar) #ngopsor
#obrolanmalam dan lainnya.
Kita
memang unik, meski kita bisa berkomunikasi di twitter, rasanya belum pas
rasanya kalau belum bertemu, bertatap muka salaman dan berbincang secara langsung.
Ini yang membedakan karakter pemakai dari negara-negara lain.
(pada dasarnya, twitter adalah
network information. Fitur-fitur yang ada di twitter pun hanya menyediakan
space yang hanya 140 karakter dan keleluasaan untuk memfollow akun-akun yang sesuai
dengan informasi yang dibutuhkan)
Menurut @sigitwid, ia memakai twitter untuk
mengkritisi pemerintah, menjawab soalbowbow dan menghayal punya negara
sejahtera. Sementara @gembrit
memakai twitter untuk menyampaikan hal-hal yang tak penting.
Karena menurutnya memang tak ada lagi hal penting. User yang lain bisa jadi
memakai twitter untuk kampanye menjual dagangannya.
Namun sebagian orang terperangkap
dalam persepsi bahwa twitter bukanlah ruang publik. Mungkin tak begitu
bermasalah ketika yang melakukan adalah orang-orang biasa. Karena efeknya tak
akan sampai ke “media konvensional”. Ini sangat berbeda ketika yang ngetwit
adalah public figure.
Pernah suatu kali, seorang public
figure marah-marah ketika twittannya dikutip media tanpa konfirmasi. (karena isi
twittannya mengkritisi (beropini negatif)perilaku seseorang. Aku duga andai
opininya positif, public figure itu akan dengan senang hati dikutip meski tanpa
konfirmasi.
Dari kasus ini lalu muncul tudingan,
sekarang kerja wartawan jadi lebih mudah. Tak perlu kesulitan mencari informasi.
Belum lama ini, seorang public figure
yang menyampaikan keburukan suatu event. Namun ketika di konfirmasi dengan
wawancara melalui telepon. Komentarnya tentang acara tersebut sama sekali
berbeda dengan apa yang disampaikan di twitter. “ah itu kan cuman di twitter”
katanya.
Melihat kondisi seperti itu, @arian14022 mengatakan, sepertinya twitter cukup
akurat mereveal pripadi/pikiran sebenarnya seseorang. Walaupun misalnya orang
itu jaim. Jaimnya juga akan kelihatan. Dia memanfaatkan twitter buat
mengomongkan sesuatu yang kepikiran, tapi pas lagi ga ngomong sama seseorang.
Ia menambahkan, “kayaknya sekarang tak ada hal yang diendapkan lagi semuanya
langsung kukeluarin di twitter.”
Jadi bagaimana kalian memaknai
twitter?
Sumber :
http://fanabis.blogdetik.com/2010/12/09/twitter-cukup-akurat-menampakkan-pikiran-sebenarnya-seseorang/
0 comments:
Post a Comment